Pengabdian Masyarakat-Mahasiswa KKN Universitas Trunojoyo Madura Membuat Program Kerja Sosialisasi Dan Edukasi Tentang Filter Air Sederhana Untuk Mengolah Air Hujan Menjadi Air Layak Pakai Mandi, Cuci dan Kakus (MCK), Yang Bertujuan Untuk Mengenalkan Manfaat Penampungan Air Hujan Sederhana Pada Skala Rumah Maupun Instansi Pedidikan

      


 

    Pengabdian Masyarakat Universitas Trunojoyo Madura yang dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan Bapak Dr. Widya Trio Pangestu. Kwanyar Barat (15/01/2023), Desa Kwanyar Barat Kecamatan Kwayar merupakan salah satu desa di daerah Bangkalan Madura yang mana termasuk daerah pesisir. Daerah pesisir merupakan daerah yang memiliki kualitas air yang tidak stabil dan itu disebabkan oleh kondisi wilayah yang memiliki jenis tanah regosal dan juga tanah yang memiliki kadar air sangat sedikit sekaligus sangat miskin unsur hara yang dimana dapat mempengaruhi pengolahan, pengaliran, dan distribusi air. Selain karna jenis faktor tanah warga di daerah pesisir juga minim kesadaran akan pentingnya pola hidup sehat dan bersih. Hal ini dapat kita lihat dari terbengkalainya bak pengolahan sampah, sumber air yang terkontaminasi batu kapur, masyarakat yang membuang limbah hasil rumah tangga dilaut, dan kotoran-kotoran sapi yang berserakan dijalan-jalan pemukiman warga.

    Mengutip dari data Badan Pusat Statistik (BPS) pada beberapa tahun lalu, hanya sekitar 74% penduduk Indonesia yang memiliki akses terhadap air bersih, angka tersebut semakin menurun untuk penduduk di luar daerah metropolitan terkhusus daerah pesisir. Jika tidak tersedia air bersih (air yang tidak terkontaminasi), kebutuhan harian higienis, seperti membersihkan tubuh, minuman, makanan, dan pakaian tidak dapat dilakukan. 

    Mengacu pada Rainwater Harvesting For Domestic Use oleh Janette Worm dan Tim Van Hattum (2006), jika kita lihat lebih jauh lagi bukan hanya penduduk Indonesia yang kesulitan mendapatkan akses air layak pakai, tetapi sebagian besar mayoritas penduduk di dunia banyak yang sulit untuk mendapatkan akses air layak pakai untuk kebutuhan higienis rumah tangga. Bahkan ada daerah yang benar-benar tidak terdistribusi air bersih yang layak pakai. 

    Dikarenakan alasan tersebut Mahasiswa KKN Universitas Trunojoyo Madura berinisiatif untuk mengurangi masalah kebutuhan akan air bersih dan air layak pakai dengan membuat suatu program kerja, dimana air hujan dimanfaatkan sebagai penunjang kebutuhan akan air bersih dan air layak pakai. Program kerja Mahasiswa KKN Universitas Trunojoyo Madura diawali dengan pelaksanaan sosialisasi dan edukasi tentang filter air sederhana untuk mengolah air hujan menjadi air layak pakai. 

    Adapun materi yang dipaparkan dalam diskusi bersama warga sekitar, kepala sekolah, dan tenaga pengajar di Desa Kwanyar Barat adalah manfaat air hujan, cara pemanfaatan air hujan yang didapatkan dari musim penghujan, jenis alat penyaringan untuk filterisasi air hujan secara sederhana, dan cara membuat alat penyaringan untuk filterisasi. 

    Dikarenakan warga Desa Kwanyar Barat adalah Suku Madura yang tinggal di daerah pesisir dan menganut sistem penempatan rumah dengan pola Tanean Lanjheng, oleh sebab itu rumah mereka berdekatan dan sangat padat, sehingga meyebabkan lahan kosong di kawasan rumah mereka sangat terbatas dan tentunya alat penyaringan dan instalasi penampungan air hujan harus dibuat sederhana. 

    Dengan diadakan program tersebut diharapkan warga Desa Kwanyar Barat dapat memenuhi kebutuhan air bersih dan layak pakai dengan menyimpan air hujan yang ditampung oleh bak-bak filterisasi. Air hujan hasil filterisasi digunakan untuk kebutuhan mandi mencuci, toilet, dan aktifitas lainnya, kecuali untuk aktifitas memasak.

Oleh : Dian Indrayani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar