ROKAT TASEK
Sebagai salah satu tradisi
masyarakat di pesisir Madura Rokat Tasek diadakan setiap setahun sekali untuk
keselamatan bersama secara lahir maupun batin masyarakat. Rokat Tasek merupakan
salah satu upacara di masyarakat pesisir pantai Kwanyar, Bangkalan, agar
terhindar dari balak dan dihindarkan dari masa paceklik yang membuat pendapatan
masyarakat menurun.
Rokat Tasek atau yang biasa dikenal
dengan sebutan larung laut atau petik laut adalah salah satu adat budaya
masyarakat Madura, sebagai kepulauan yang letak geografis dikelilingi oleh
lautan, masyarakat Madura rutin melaksanakan tradisi rokat tasek yang diadakan
setiap setahun sekali.
Rokat tasek sendiri memiliki ciri
khas dan keunikan sendiri pada masing-masing daerah yang ada di Madura, seperti
yang dilakukan di Desa Kwanyar Barat, Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan
pada Senin (08/07/2019) kemarin.
Rokat tasek juga disebut dengan
petik laut atau larung sesajen bagi msyarakat jawa, menjadi wujud puji syukur
pada Allah SWT yang telah memberikan rezeki dan sebagai sebuah perwujudan rasa
terima kasih karena sudah dihindarkan dari balak.
Sama halnya yang dilakukan oleh
masyarakat Kwanyar Barat, Bangkalan. Namun yang menarik dari rokat tasek ini,
rokat tasek tidak dilakuakan dengan ritual larung sesajen, melainkan terdapat
culturasi budaya islam yang kental, rokat tasek ini dikemas dengan kegiatan
religius secara islami.
Terdapat beberapa runtutan kegiatan
dalam acara rokat tasek yang diselenggarakan di desa kwanyar barat ini, acara
rokat tasek ini sendiri diselenggarakan selama 3 hari, yang sebelumnya diawali
dengan acara sholawat keliling desa, dimulai dari tempat acara yakni Kwanyar
Barat sampai Kwanyar Timur (Pasanggrahan) dan kembali lagi menuju tempat acara.
Masyarakat sangat
antusias dan menaggapi positif dengan adanya kegiatan tersebut. Karena acara
rokat tasek ini sudah dari dulu diadakan, dengan tujuan mendapat berkah,
terutama hasil laut karena mayoritas penduduk Desa Kwanyar Barat pekerjaannya
sebagai nelayan.
Rokat tasek dilakukan selama 3 hari
di hari pertama, berupa persiapan-persiapan, hari kedua pembacaan Burdah
(sholawat) keliling Desa Kwanyar hingga perbatasan Desa Pesanggrahan. Kemudian
dihari ketiga merupakan hari terakhir kegiatan rokat tasek. Sejak pagi masyarakat sudah bersiap-siap ditempat nelayan, berkumpul untuk
melakukan acara sholawatan mengelilingi laut sekitar Desa Kwanyar Barat,
sebagai bentuk rasa syukur, sekaligus mengharapkan keselamatan dan keberkahan
bagi para nelayan yang pencaharian utamanya dari hasil laut.
Acaranya dimulai dari jam 9 pagi
hingga siang hari. Dalam acara tersebut tidak kurang dari 20 perahu yang ikut
berpartisipasi dengan melibatkan masyarakat mulai dari remaja, dewasa, hingga
anak-anak dalam meramaikan acara tersebut, yang diharapkan kelak mereka dapat
mewarisi tradisi atau budaya yang sudah ada saaat ini. Puncak dari
kegiatan rokat tasek ini diakhiri dengan acara istighosah dan pengajian bersama
masyarakat pada malam hari. Dalam acara ini kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN)
30 Universitas Trunojoyo Madura (UTM) diberi kesempatan untuk terlibat langsung
dalam sseluruh kegiatan rokat tasek tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar