Kondisi Sosial-Ekonomi



Berdasarkan komposisi penggunaan lahan dalam paparan sebelumnya, dapat diketahui bahwa masyarakat Desa Kwanyar Barat cenderung memanfaatkan Tegalah sebaga wadah untuk melakukan pekerjaan. Desa yang secara harfiah berarti “Bengko Anyar” ini menggunakan hasil dari tegal tersebut untuk memenuhi kebutuhan sendiri dan sebagian dijual ke pasar guna mendapatkan penghasilan. Jika profesi mayoritas yakni nelayan dibagi berdasarkan (division of labor gender job), maka struktur masyarakat disana cenderung membagi pekerjaan nelayan untuk laki-laki dan berdagang di pasar pada perempuan.
Sebagai Desa Pesisir, masyarakat Kwanyar Barat berprofesi menjadi nelayan dengan komposisi presentase maksimal sekitar 80% sedangkan sisanya sebesar 20% berprofesi lain seperti PNS (Pegawai Negeri Sipil) atau karyawan swasta. Kondisi tersebut menyebabkan sebagian besar masyarakat sangat bergantung pada hasil dari melaut. Ikan-ikan perolehan dari tangkapan tersebut akan dijual pada tengkulak dengan berbagai variasi harga sesuai dengan jenis ikan yang didapat. Mayoritas tangkapan nelayan identic dengan udang yang diolah menjadi berbagai produk unggulan seperti krupuk udang dan petis untuk memanfaatkan semua bagian udang tanpa menimbulkan emisi.


Secara umum, terdapat tiga sektor ekonomi inti di Desa Kwanyar Barat yakni perikanan, perdagangan dan pertanian. Berikut adalah data yang menunjukkan Prosentase Rumah Tangga Menurut Sektor Ekonomi.
Grafik Prosentase Rumah Tangga Menurut Sektor Ekonomi

Sumber : Seksi Pemberdayaan Masyarakat Kecamatan Kwanyar

            Dari grafik tersebut dapat diketahui tiga sektor perekonomian inti di Desa Kwanyar Barat. Adapun berikut adalah kegiatan usaha yang akan dideskripsikan secara singkat diantaranya:


a.   Nelayan



Seperti yang tergambar dalam grafik, hampir 80% masyarakat di Desa Kwanyar Barat berpofesi sebagai nelayan untuk penduduk laki-laki. Kebanyakan dari pada nelayan akan melaut dari subuh sampai waktu yang telah ditentukan untuk kembali dari laut.  Namun, ada juga beberapa nelayan lain yang menyebar jaring sesuai dengan kebutuhan dan keinginan (bersifat fleksibel). Jadi biasanya mereka akan berangkat ketika pagi hari dan kembali saat sore hari atau kebalikannya, berangkat ketika sore dan pulang saat malam.
Proses penangkapan ikan dilakukan dengan jala sehingga sebelum berangkat, nelayan akan menyiapkan jala yang dibutuhkan. Mereka akan membawa perahu sampai sedikit di tengah laut lalu menyebar jalanya dengan batasan waktu tertentu. Biasanya, para nelayan tadi akan mengangkat jalanya dengan batasan waktu ketika rokoknya sudah habis lalu kembali menebar jala lalu menunggu.

b.      Pedagang


Selain berdagang untuk hasil laut di pasar, sebagai salah satu kawasan metropolis Kecamatan Kwanyar, Desa Kwanyar Barat juga menjadi pusat atau marketplaces yang menjadi pusat aktivitas perekonomian terutama di bidang jasa dan perdagangan. Lokasinya yang dekat dengan pasar membuat Desa Kwanyar Barat identic dengan perdagangan hasil laut melimpah. Usaha perdagangan ini mayoritas dilakukan oleh perempuan—atau selaku istri-istri dari para nelayan yang menjual tangkapan hasil melaut di pasar. Pedagang dengan sistem ini, cenderung tidak stabil. Dalam hal ini ketidak pastiannya berkaitan dengan hasil tangkapan dari tangkapan ikan yang didapatkan dari nelayan yang melaut dalam hal ini adalah para Suami.
Selain pedagang ikan, Desa Kwanyar Barat juga terkenal dengan banyaknya penjual olahan ikan seperti petis dan krupuk udang. Hal ini merupakan salah satu langkah yang efisien yakni pemanfaatan emisi yang ada agar tidak ada sedikitpun bahan yang terbuang. Sebagai contoh, pembuatan krupuk udang yang memanfaatkan penggunaan udang asli. Sisa cangkang dan kepala udang bisa digunakan untuk pembuatan petis sehingga tidak ada sedikitpun bagian udang yang terbuang.
Selain pedagang ikan, petis dan krupuk udang, sisa pedagang di Desa Kwanyar Barat juga memasarkan produk-produk kebutuhan rumah tangga seperti pada umumnya. Toko kelontong, pakaian, dan kebutuhan bahan-bahan konstruksi juga tersedia. Sehingga, aksesibilitas masyarakat Desa Kwanyar Barat teribilang sangat terjangkau jika dikaitkan dengan keberadaan berbagai macam pedagang-pedagang yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan.


c.       Peternakan


Selain terkenal dalam bidang ikan, olahan udang dan pariwisata Pantai Rongkang, Desa Kwanyar Barat juga menjadi salah satu desa yang mensupply pasokan sapi di pasaran. Berdasarkan data hasil wawancara yang dihimpun, sebagian masyarakat ada yang memiliki sapi dalam jumlah besar sehingga mampu mewakili total keseluruhan dari komoditas sapi itu sendiri di Desa Kwanyar Barat. Penggembala sapi biasa memberi makan ternaknya di tanah lapang, menggiringnya saat pagi saat siang hari dan kembali ketika sore. Sebagai daerah yang memiliki kontur berbukit dan berbatu, Desa Kwanyar Barat cukup efektif menyediakan padang dan rerumputan untuk binatang ternak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar